![]() |
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Segala puji bagi Allah Maha Mulia lagi Maha Agung, yang telah membagi rezeki dan menentukan ajal, serta menganjurkan untuk bekerja dan mencari rezeki yang halal. Saya memuji Allah swt atas pemberian nikmat dan karunia, saya bersyukur pada-Nya atas segala anugerah tanpa henti di setiap keadaaan.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulillah saw yang menjadi petunjuk dari kesesatan, yang telah mengajak untuk berperilaku mulia dan berbudi baik, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada beliau dan keluarga beliau, kepada sahabat dan para pengikut beliau selama siang dan malam silih berganti.
Amma ba’du; Islam telah menganjurkan untuk berusaha dan bekerja, memerintahkan untuk beramal dan menjalankan sebab-sebab. Allah swt berfirman : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.” (QS : Al Mulk 67 : 15) Bahkan Allah swt menjadikan bekerja sebagai salah satu bentuk ibadah yang Allah swt cintai dan Dia akan memberikan pahala kepada orang yang mengerjakannya.
Dalam suatu hadits di sebutkan: “Sesungguhnya Allah mencintai orang mukmin yang bekerja.” Jika niat orang mukmin baik, tujuannya juga baik maka ia akan diberi pahala atas jerih payah yang ia kerjakan, bahkan ia seperti orang yang jihad di jalan Allah. Jika memang demikian maka hendaknya ia memperbanyak anugerah dari Allah, meminta tambahan berkah dari Allah, dan menjalankan sebab-sebab untuk mencapai itu semua. (Setiap orang di mudahkan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan penciptaanya).
Dengan harapan ikut serta melayani ilmu dan menyebarluaskan fadlilah, serta mengaharapkan pahala dari Allah swt, saya telah mengumpulkan karya yang berkah ini, dan menuliskan di dalamnya beberapa tulisan yang merupakan sekian dari banyak sebab yang dapat menjadikan kaya, dan beberapa kunci untuk membuka pintu-pintu kekayaan dari apa yang telah di jelaskan oleh al-Qur’an, sunnah Nabi saw, ucapan seorang wira’i dalam berdagang dan berbagai pekerjaan serta usaha yang berbeda, yang dapat menjadikannya sebagai orang taat kepada Allah swt dan apa yang ia kerjakan terpuji menurut ahli ilmu. Barangsiapa melanggar apa yang telah dijelaskan kemudian melampaui batas dalam bekerja dan meninggalkan kewajiban bergaul menggunakan etika yang baik dengan Allah dan makhluk, niscaya ia menjadi orang yang durhaka kepada Allah dan pekerjaannya tercela menurut ahli ilmu.
Sebagai tambahan dari yang telah lalu, diantara sifat terpuji dalam berusaha mencari rezeki halal adalah: meluruskan taat kepada Allah swt dalam bekerja, berusaha menyesuaikan dengan syariat Allah, berhenti pada batas-batas larangan syariat sehingga ia patut dianggap wara’ dan mencari rezeki halal. Ketika hal ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan maka usaha-usaha ini merupakan usaha terpuji yang di perbolehkan oleh Allah swt dan di janjikan pahala atasnya.
Dalam usaha terpuji untuk mencari rezeki halal ada yang derajatnya lebih tinggi, dan yang paling tinggi adalah usaha seseorang untuk menghidupi orang yang wajib ia biayai, orang yang di sunnahkan syariat untuk di urusi, dan di wajibkan untuk mengurusi mereka seperti orang tua, suami/istri, anak-anak yang telah di perintahkan dan di wajibkan oleh syariat untuk bertanggung jawab atas urusan mereka. Menyia-nyiakan mereka merupakan perbuatan dosa, Nabi saw bersabda: “Cukuplah seseorang berdosa dengan menyia-nyiakan keluarganya.” Dan Nabi saw bersabda: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan di pertanggung jawabkan atas apa yang kalian pimpin.” Seorang laki-laki adalah pemimpin yang wajib bertanggung jawab atas orang yang di bawah kepemimpinannya dalam urusan dunia dan agama.
Kesimpulannya, bahwa hukum asal bekerja dan berdagang adalah mubah, akan tetapi bisa menjadi terpuji ataupun tercela sesuai dengan tujuan dan dampak yang di timbulkan olehnya. Kami akan menjelaskannya pada pembahasan selanjutnya.
bersambung....
______
Oleh: Nasih
0 komentar:
Posting Komentar